Sejak Oktober 2017 semua transaksi di tol menggunakan transaksi non tunai, dengan harapan bisa mengurangi kemacetan dan terhambatnya proses pembayaran karena menggunakan uang tunai bisa teratasi. Bahkan hasil pengalaman kami disetiap toko modern yang dekat dengan pintu tol saat ini bisa dibilang menjadi target pengemudi yang ingin menggunakan tol. Pasalnya mereka mengisi ulang e-tol card nya atau membeli kartu perdana e-tol. Bahkan di daerah kawasan cibubur toko modern sampai kehabisan dan pengemudi kebingungan untuk membeli perdana e-tol card.
Namun alangkah kagetnya saya, pertanggal hari ini 7 desember 2017 saya melakukan transaksi top up e-tol card di minta biaya administrasi Rp. 1.000,- rupiah untuk di gerai indomaret. Sayangnya biaya administrasinya itu tidak ada didalam struk transaksinya. Saya pikir itu oknum karyawannya yang ingin mengambil keuntungan dari setiap transaksi e-tol, Namun ternyata mungkin saya salah! Karena ternyata saya mencoba untuk melakukan transaksi di gerbang tol cibubur pun secara resmi ada biaya administrasi yang nilainya lebih tinggi sebesar Rp. 1.500,- dan secara resmi memang ditarik oleh bank penerbit. Dan akhirnya kita hanya bisa terima, karena sudah tidak ada pilihan lain. Sejak awal pendirian jalan tol, tidak pernah ada biaya administrasi untuk transaksi tol dikarenakan masih manual menggunakan tenaga manusia. Saat ini, justru dengan menggunakan mesin kita dikenakan biaya administrasi. Mungkin kalau untuk perorangan tidak terlalu berat nilainya. Namun jika di skalakan secara luas, maka nilainya sangat besar. Dan di khawatirkan ada masyarakat yang keberatan dengan kebijakan biaya administrasi ini, sehingga bagi umat muslim dikhawatirkan masuk dalam kategori riba.
ConversionConversion EmoticonEmoticon